Lemak atau
minyak yang terkandung dalam beberapa jenis ikan berdaging merah yaitu ikan
lemuru, ikan tongkol dan ikan kembung dapat dimanfaatkan sebagai sumber asupan
asam lemak bagi tubuh manusia jika komponen tersebut sudah dipisahkan dari
unsur lain seperti air atau diekstraksi dari daging ikan. Cara yang dapat digunakan
untuk menghasilkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak
atau lemak yaitu dengan cara ekstraksi. Adapun cara ekstraksi yang digunakan
adalah rendering basah (wet rendering).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis ikan berdaging merah yang berbeda, lama
penyimpanan yang berbeda dalam ekstraksi minyak ikan terhadap omega-3 yang
dihasilkan, serta ada tidaknya pengaruh interaksi antara jenis ikan dan lama
waktu penyimpanan terhadap omega-3 yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan jenis ikan yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap bilangan peroksida dan berbeda nyata terhadap asam lemak
omega-3. Penggunaan lama penyimpanan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda
nyata terhadap bilangan peroksida, asam lemak omega-3, dan nilai organoleptik. Penggunaan jenis ikan yang berbeda menghasilkan
jumlah asam lemak omega-3 yang berbeda pula. Pada minyak ikan kembung menghasilkan rata-rata kandungan omega-3 sebesar 12,858%. Minyak ikan tongkol menghasilkan rata-rata kandungan omega-3 sebesar 4,188%, sedangkan minyak ikan lemuru menghasilkan
rata-rata kandungan omega-3 sebesar 9,59%. Semakin lama waktu penyimpanan
minyak ikan akan menurunkan jumlah kandungan asam lemak omega-3 minyak ikan.
Selisih penurunan kandungan omega-3 minyak ikan tongkol sebesar 1,73%, minyak
ikan kembung sebesar 6,325% dan minyak ikan lemuru yaitu sebesar 9,94%. Data
uji organoleptik skala kesukaan menunjukkan bahwa minyak
ikan tongkol, kembung dan lemuru tidak disukai.
Hello aulia andhikawati, nice blog :)
BalasHapushttp://sikantong.blogspot.com/
trima kasih... semoga bermanfaat :)
Hapus