Selasa, 14 Oktober 2014

minyak ikan

Lemak atau minyak yang terkandung dalam beberapa jenis ikan berdaging merah yaitu ikan lemuru, ikan tongkol dan ikan kembung dapat dimanfaatkan sebagai sumber asupan asam lemak bagi tubuh manusia jika komponen tersebut sudah dipisahkan dari unsur lain seperti air atau diekstraksi dari daging ikan. Cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak yaitu dengan cara ekstraksi. Adapun cara ekstraksi yang digunakan adalah rendering basah (wet rendering). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis ikan berdaging merah yang berbeda, lama penyimpanan yang berbeda dalam ekstraksi minyak ikan terhadap omega-3 yang dihasilkan, serta ada tidaknya pengaruh interaksi antara jenis ikan dan lama waktu penyimpanan terhadap omega-3 yang dihasilkan.
   

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis ikan yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap bilangan peroksida dan berbeda nyata terhadap asam lemak omega-3. Penggunaan lama penyimpanan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap bilangan peroksida, asam lemak omega-3, dan nilai organoleptik. Penggunaan jenis ikan yang berbeda menghasilkan jumlah asam lemak omega-3 yang berbeda pula. Pada minyak ikan kembung menghasilkan rata-rata kandungan omega-3 sebesar 12,858%. Minyak ikan tongkol menghasilkan rata-rata kandungan omega-3 sebesar 4,188%, sedangkan minyak ikan lemuru menghasilkan rata-rata kandungan omega-3 sebesar 9,59%. Semakin lama waktu penyimpanan minyak ikan akan menurunkan jumlah kandungan asam lemak omega-3 minyak ikan. Selisih penurunan kandungan omega-3 minyak ikan tongkol sebesar 1,73%, minyak ikan kembung sebesar 6,325% dan minyak ikan lemuru yaitu sebesar 9,94%. Data uji organoleptik skala kesukaan menunjukkan bahwa minyak ikan tongkol, kembung dan lemuru tidak disukai.

2 komentar:

  1. Hello aulia andhikawati, nice blog :)
    http://sikantong.blogspot.com/

    BalasHapus